Friday 10 November 2017

KOPI, MINUMAN PARA SUFI

KOPI, MINUMAN PARA SUFI

Kopi merupakan minuman yang biasanya digunakan masyarakat sebagai teman ngobrol, karena khasiat yang dirasakan pada umumnya sebagai pengusir rasa kantuk. Durasi yang mereka gunakan ngobrol pun bisa sepanjang malam. Inilah khasiat kopi yang sering disalahgunakan. Beda halnya dengan orang-orang ahli tasawuf yang menjadikan kopi sebagai sarana menyemangati mereka di dalam beribadah kepada Allah.
Seorang ulama bernama Syekh Ibnu Hajar menjelaskan bahwa menggunakan sesuatu yang jaiz sebagai sarana maka hukumnya tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Jika tujuannya untuk kebaikan maka penggunaan sarana tersebut bernilai pahala, dan jika tujuannya untuk maksiat maka bernilai dosa.
Menurut sejarah biji kopi baru ditemukan pada akhir abad ke-8 H di Yaman oleh penemu kopi Mukha, Imam Abul Hasan Ali bin Umar asy-Syadzili. Kemudian minuman kaum sufi tersebut disebarkan di berbagai tempat oleh Habib Abu Bakar Alydrus.
Banyak dari ulama yang menyukai minuman ini. Sebagian mereka bahkan memujinya dengan bait-bait syair. Syekh Hamzah bin Abdullah an-Nasyiri al-Yamani menggubah sekitar 80 bait syair mengenai manfaat kopi. Sebagian syair tentang kopi ini dinukil di beberapa perkataan ulama tentang manfaat minuman orang-orang ahli makrifat ini:
Wahai orang-orang yang asyik dalam cinta kepada-Nya, kopi membantuku mengusir kantuk
Dengan pertolongan Allah, kopi menggiatkanku taat beribadah kepada-Nya di kala orang-orang terlelap tidur
Qahwah (kopi), Qâf adalah Qût (makanan), Hâ adalah Hudâ (petunjuk), Wawu adalah Wud (cinta), dan Hâ adalah Hiyâm (pengusir kantuk
Janganlah kau mencelaku karena aku meminumnya, sebab kopi adalah minuman orang-orang mulia
Sebagian orang-orang shaleh mendapatkan kabar gembira dari Rasulullah tentang kemuliaan meminum kopi. Hal ini pernah terjadi kepada waliyullah al-Habib Hasan bin Shaleh al-Bahar. Beliau pernah bermimpi, dan meminta kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, berilah aku hadis tanpa ada perantara sanad!”
Rasulullah menjawab 3 hal, di antaranya, “Selama rasa kopi tersebut masih ada di mulutmu, para malaikat senantiasa beristighfar dan memintakan ampun untukmu.”
Disadur dari “Sosok Kebanggaan Umat, Syekh Abu Bakar bin Salim”
(Dimuat di Buletin IstinbaT PP. Sidogiri, edisi 244)

No comments:

Post a Comment