Wednesday 30 August 2017

Menjadi Sufi Yang Kaya Raya

DI tengah era modern yang diwarnai kehidupan keduniaan (hedonisme) dan materialisme, masyarakat selalu disibukkan oleh aktivitas yang berkenaan dengan pengumpulan materi sebanyak mungkin. Ini seiring dengan tuntutan dan kebutuhan hidup yang makin kompetitif dalam arus globalisasi yang selalu berorientasi bisnis.
Dengan kata lain, manusia hidup di dunia ingin menjadi kaya dengan menempuh cara apa pun, halal atau haram. Keinginan untuk kaya bukan lagi keharusan tetapi sudah menjadi sifat dasar manusia modern.

Sunday 27 August 2017

MAQAM SUFI Menurut Ibn Atha’illah

MAQAM SUFI Menurut Ibn Atha’illah

Mengenai maqām, Ibn Atha’illah membaginya tingkatan maqam sufi menjadi 9 tahapan;
 1. Maqam taubat
JALAN MENUJU ALLAH SWT
2. Maqam zuhud
3. Maqam shabar
4. Maqam syukur
5. Maqam khauf
6. Maqam raja’
7. Maqam ridha
8. Maqam tawakkal
9. Maqam mahabbah
Maqam Taubat
Taubat adalah maqam awal yang harus dilalui oleh seorang salik. Sebelummencapai maqam ini seorang salik tidak akan bisa mencapai maqam-maqamlainnya. Karena sebuah tujuan akhir tidak akan dapat dicapai tanpaadanya langkah awal yang benar.
Cara taubat sebagaimana pandangan Ibn Atha’illah adalah denganbertafakkur dan berkhalwat. sedang tafakkur itu sendiri adalahhendaknya seorang salik melakukan instropeksi terhadap semuaperbuatannya di siang hari. Jika dia mendapati perbuatannya tersebutberupa ketaatan kepada Allah, maka hendaknya dia bersyukur kepada-Nya.Dan sebaliknya jika dia mendapati amal perbuatannya berupa kemaksiatan,maka hendaknya dia segera beristighfar dan bertaubat kepada-Nya.
Untuk mencapai maqam taubat ini, seorang salik harus meyakini danmempercayai bahwa irodah (kehendak) Allah meliputi segala sesuatu yangada. Termasuk bentuk ketaatan salik, keadaan lupa kepada-Nya, dan

LANGKAH - LANGKAH MENUJU SEORANG SUFI SEJATI

LANGKAH - LANGKAH MENUJU SEORANG SUFI SEJATI


Jika seorang muslim ingin menjadi seorang sufi maka ia harus menjalani langkah-langkah sebagai berikut :


1. Syariat. Dalam tataran ini muslim yg bersangkutan harus belajar fiqih yg meliputi ibadah muamalah munajat mewaris jinayat dan khilafah. Kajian fiqih yang demikian sudah dirumuskan dan dituangkan dalam “Fiqih Madzhab Empat”. Idealnya seorang kandidat salik yg mau memasuki tarekat hendaknya memahami dan mengerti kajian fiqih empat madzhab itu bahkan ditambah lagi dgn fiqih Jakfari yg lazimnya dianut oleh jamaah Syiah. Sekurang-kurangnya ia memahami fiqih satu madzhab misalnya fiqih Syafii. Lazimnya para sufi dalam hal fiqih ini menganut salah satu madzhab dari empat madzhab yg tersedia.

2. Tarikat. Perkataan tarikat dalam istilah tasawuf artinya wadah tempat mendidik dan melatih para salik. Komponen-komponen tarikat terdiri dari guru tarikat atau guru rohani yang disebut mursyid atau syekh. Kualitas seorang syekh harus memiliki ilmu syariat dan hakekat secara lengkap. Pemikirannya dan tutur katanya serta perilakunya dalam banyak hal dan harus mencerminkan akhlak yang terpuji. Salik atau murid tarikat; suluk yaitu amalan dan wirid atau perbuatan yang harus dikerjakan oleh salik berdasarkan

Saturday 26 August 2017

Meniti Jalan Sufi di Tengah Kegalauan Zaman

Meniti Jalan Sufi di Tengah Kegalauan Zaman

Sufi Gaul: Sebuah Pendahuluan
Ketika era teknologi informasi semakin mapan seperti saat ini, barangkali tidak sedikit orang yang memandang pesimis terhadap upaya mengambil jalan kesufian sebagai jalan hidup. Pesimisme tersebut memang beralasan, mengingat era teknologi saat ini yang gemerlap, hedonis, cepat berubah dan bising, akan menjadi tantangan yang super sulit bagi jalan kesufian yang mistik, sepi, dan musuh hedonisme. Orang tampak akan lebih suka bersantai di mall dari pada bersemedi di sebuah tempat yang pengap.

Mafhum Tasawuf dan Tareqat


Mafhum Tasawuf dan Tareqat

Seperti yang dijelaskan sebelum ini, tasawuf dalam penggunaan ahli sufi merujuk kepada akhlak dan proses penyucian jiwa (rujuk siri penerangan tasawuf sebelum ini). Adapun golongan yang tidak mahu menggunakan istilah tasawuf, tidak mengapa. Apa yang paling penting, bukan nama, tetapi mafhum dan makna tasawuf itu sendiri, merupakan suatu kewajiban bagi setiap umat Islam.

Sepertimana dalam ilmu fiqh, kalau ada yang mengatakan, “saya menolak penggunaan nama ilmu fiqh”, namun kewajiban keatasnya untuk beramal dengan mafhum dan makna ilmu fiqh tersebut tetap tidak gugur, kerana ilmu fiqh merupakan istilah yang merujuk kepada syariat, dan syariat wajib diikuti oleh setiap umat Islam.

Begitu juga dengan golongan yang mendakwa, kononnya mereka menolak penggunaan istilah tasawuf, namun mafhum dan makna tasawuf tersebut wajib juga dilaksanakan kerana mafhum dan makna istilah tasawuf merujuk kepada ilmu akhlak dan penyucian jiwa, dan penyucian jiwa ialah wajib bagi setiap individu muslim.

Jiwa Dan Roh

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku. (Al Fajr :27-30)
Saya sangat terasa dengan ayat ini. Ada kerinduan yang dipanggil oleh Allah dengan mesra. Tapi mungkinkah? Kerana jiwa masih pekat dengan noda dosa, sangatlah sulit untuk membuatnya menjadi cemerlang. Masih sering terngiang di telinga akan pesan Allah dengan firman-Nya :



Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Asy Syams:9-10)

Defenisi Jiwa

Didalam sebuah artikel dijelaskan bahawa jiwa mampu menyimpan semua memori dari semenjak lahir sampai jasad meninggal. Ibarat sebuah server yang besar, mampu menyimpan data yang besar pula. Tidak ada yang luput dari server ini, semua tersimpan dengan baik. Baik itu data kejahatan mahupun data kebaikan. Berbeza dengan memori otak yang sangatlah terbatas. Misalnya kita disuruh untuk menghafal jenis kereta dan warnanya yang kita jumpai sepanjang perjalanan dari rumah sampai

Wednesday 23 August 2017

DAHSYATNYA DOA SEORANG SUFI

DAHSYATNYA DOA SEORANG SUFI
Abu Abdullah Al-Makanisi menuturkan, “Saya pernah berada di sisi Al-Junaid, lalu datanglah seorang wanita dan minta doa kepadanya, “Doakanlah saya kepada Allah. Putera saya telah hilang.”
“Pulang dan bersabarlah,” saran Al-Junaid.
Wanita itu kembali pulang kemudian datang lagi kepadanya dengan mengatakan seperti sebelumnya berkali-kali.
“Bersabarlah!”
“Kesabaran saya sudah habis. Tidak tersisa sedikitpun,” kata wanita itu.
“Jika begitu, pulanglah. Puteramu sudah kembali.”
Wanita itu akhirnya pulang dan segera kembali menemui Al-Junaid untuk mengucapkan terima kasih atas doanya yang terkabul.
“Bagaimana Tuan bisa tahu hal itu?” tanyanya heran.
Jawab Al-Junaid.”Allah telah berfirman: ‘Atau siapakah yang telah memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan jika berdoa kepada-Nya dan yang menghilangkan kesusahan’ (QS An-Naml: 62).”
Doa adalah ibadah sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw., “Doa itu otak ibadah.” Karena itu, melaksanakan ibadah lebih utama daripada meninggalkannya. Berdoa adalah hak Allah yang harus dipenuhi. Jika doa itu belum dikabulkan dan belum tercapai apa yang diinginkannya, maka dia telah melaksanakan hak Allah karena hakikat doa adalah ungkapan kebutuhan ibadah. Abu Hazim Al-A’raj mengatakan, “Melarang berdoa lebih berat bagi saya daripada tidak dikabulkan-Nya suatu doa.”
---Risalah Qusyairiyah

Thursday 17 August 2017

Sabar dan Ikhlas

FILOSOFI HATI
seorang guru sufi menyuruh muridnya mengambil segelas air dan membubuhi segenggam garam; kemudian menyuruh si murid meminum air dari gelas itu. "Bagaimana rasanya?"
"Asin sangat, Guru...."
Lalu, sang guru mengajak si murid ke pinggir danau, kembali menyuruh si murid melakukan hal yang sama; menaburkan segenggam garam, menceduk air danau dengan telapak tangan dan meminumnya. "Bagaimana rasanya?"
"

Gaya Hidup Sederhana

Setiap orang memiliki selera berbeda tentang gaya hidup, ada yang senang dengan kesederhanaan namun banyak yang senang dengan gaya hidup mewah. Gaya hidup merupakan sebuah tampilan, seperti cover sebuah buku, terkadang tidak selalu menggambarkan persis isinya. Ada orang kemampuan finansial nya biasa-biasa saja tapi tampil bergaya mewah menutupi kekurangannya atau memang itu merupakan gaya hidup yang dia pilih sementara ada juga yang memang tergolong kaya raya menjalani gaya hidup mewah, dia menampilkan apa adanya kemakmuran yang dimilikinya. Sementara ada juga orang kaya raya tapi memilih hidup sederhana dan dia merasa nyaman dengan kesederhanaan tersebut tapi ini jenis manusia yang sedikit alias langka.
Di antara yang sedikit itu tersebut nama-nama seperti Azim Premji, seorang muslim asal India.

Wednesday 16 August 2017

Jenis Zikir Menurut Ulama Sufi

3 Jenis Dzikir menurut Ulama Thariqoh

Dzikir dalam menyebut asma Allah termasuk ibadah makhdhoh yaitu ibadah langsung kepada Allah SWT. Sebagai ibadah langsung, maka terikat dengan norma-norma ibadah langsung kepada Allah SWT, yaitu mesti ma’sur ada contoh atau ada perintah dari Rasulullah SWT. atau ada izin dari beliau. Artinya jenis dzikir ini tidak boleh dikarang oleh seseorang. Dzikir hanyalah mengingat atau menyebut asma Allah, atau nama-nama Allah atau kalamullah, Al-Qur’an.
Petunjuk Al-Qur’an dan Hadis perihal kegiatan dzikir cukup banyak, antara lain dapat disebutkan :

Firman Allah : Ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu.
(S. Al-Baqarah (2) : 152)

41. Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
(S. Al-Ahzab (33) : 41).

191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

(Q.S. Ali-Imran : 191).

205. dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai.(S. Al-A’rof (7) : 205).

28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.(S. Ar-Ra’du (13) : 28).
Hadis-hadis Nabi :
Telah berfirman Allah SWT. (dalam suatu hadis Qudsi) : Aku bersama-sama hamba-Ku selama ini mengingat Aku dan bibirnya bergerak menyebut nama-Ku. (HR. Al Baihaqy dan Ibnu Hiban).

Tak seorangpun manusia mengerjakan suatu perbuatan yang dapat menjauhkan dari azab Allah SWT. lebih baik dari pada dzikir. Para sahabat bertanya tidak pula jihad fi sabilillah, kecuali apabila engkau menghantam musuh dengan pedangmu itu sehingga ia patah, kemudian engkau menghantam lagi dengan pedangmu sehingga ia patah, kemudian menghantam lagi dengan pedangmu sehingga ia patah. (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Musshanaf).

Rasulullah SAW. pernah ditanya : Amalan apa yang paling afdol ? Jawab beliau : Engkau mati dalam keadaan lidahmu basah karena berdzikir kepada Allah (HR. Ibnu Hiban & Athabrani).

Nabi SAW. telah bersabda : Allah SWT. berfirman dalam suatu hadis qudsy : Barang siapa disibukkan dzikir kepada-Ku, sedemikian sehingga tidak sempat memohon sesuatu dari-Ku, maka Aku akan memberinya yang terbaik dari apa saja yang Ku berikan kepada para pemohon (HR. Bukhori).

SEDIKIT ILMU ALA KADARNya
Perlu disampaikan secara garis besar bahwa praktek dzikir dalam dunia thoriqoh, pelaksanaannya bisa berbeda-beda dalam tehnisnya tergantung ciri dan kepribadian thoriqoh itu sendiri sesuai petunjuk Mursyid nya.

 Ulama Thoriqoh membagi jenis dzikir menjadi tiga jenjang :

a. Dzikir lisan : Laa ilaaha Illalah. Mulamula pelan kemudian bisa naik menjadi cepat setelah merasa meresap dalam diH.

b. Dzikir qalbu (hati) : Allah, Allah.
Mula-mula mulutnya berdzikir diikuti oleh hati, kemudian dari hati ke mulut, lalu lidah berdzikir sendiri, dengan dzikir tanpa sadar, akal pikiran tidak jalan lagi, melainkan terjadi sebagai Ilham yang menjelma Nur Ilahi dalam hati memberitahukan : Innany Anal Laahu, yang naik ke mulut mengucapkan Allah, Allah.

c. Dzikir Sir atau Rahasia : Hu Hu. Biasanya sebelum sampai ke tingkat dzikir orang itu sudah fana lebih dahulu. Dalam situasi yang demikian perasaan antara diri dengan Dia menjadi satu. Man lam jazuk Lam ya’rif : Barang siapa belum merasakan, maka is belum mengetahui.
 Adapun juga ulama ahl-Thariqoh yang membagi jenis dzikir menjadi empat macam : Dzikir Qolbiyah, Dzikir Aqliyah, Dzikir Lisan dan Dzikir Amaliyah.

 Semua tehnis berdzikir itu baik semua. Pada akhirnya terpulang kepada kemampuan kita masing-masing untuk melaksanakan dzikir itu sesuai dengan pilihan Thoriqoh dan petunjuk Mursyid yang bersangkutan selaku murid hanya bisa taat dengan petunjuk gurunya.
 Demikian uraian singkat kami dalam menyajikan Thoriqoh sebagai jalan- menuju khusnul khatimah, yang semoga merupakan ikhtiar seorang hamba menjadi idaman bagi setiap muslim diakhir hayatnya. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Dan Allah SWT, selalu membimbing dan memberi hidayah kepada kita semua. Amin.
Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!

Tuesday 15 August 2017

“SUWUNG” : KONSEP PROBLEM SOLVING KAUM SUFI SUKU JAWA DI KOTA MALANG

“SUWUNG” : KONSEP PROBLEM SOLVING KAUM SUFI SUKU JAWA DI KOTA MALANG

Ninik Setiyowati, S.Psi, M.Psi
Dosen Psikologi Universitas Negeri Malang


ABSTRAK
“Suwung” merupakan istilah masyarakat Jawa yang menggambarkan rasa hampa akan kesadaran diri dengan lingkungannya. Rasa hampa ini diartikan dengan kondisi kosong yang tidak mempunyai bentuk dan abstrak. Namun dalam masyarakat penganut paham sufi, suwung memiliki makna yang berbeda. Suwung mengandung makna kekosongan yang bernuansa pengendalian diri yang sempurna dan kesadaran sejati akan diri yang berkaitan dengan ketuhanan. Dalam konsep psikologi transpersonal, paham suwung kaum sufi merupakan sebuah pengalaman spiritual yang disebut peak experience. Peak Experience menurut Maslow dijabarkan sebagai suatu kondisi saat seseorang secara mental merasa keluar dari dirinya sendiri (Davis,2001). Sehingga melalui paham suwung ini, manusia dengan sadar dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan secara lebih bijaksana.
M

LANGKAH - LANGKAH MENUJU SEORANG SUFI SEJATI

Jika seorang muslim ingin menjadi seorang sufi maka ia harus menjalani langkah-langkah sebagai berikut :


1. Syariat. Dalam tataran ini muslim yg bersangkutan harus belajar fiqih yg meliputi ibadah muamalah munajat mewaris jinayat dan khilafah. Kajian fiqih yang demikian sudah dirumuskan dan dituangkan dalam “Fiqih Madzhab Empat”. Idealnya seorang kandidat salik yg mau memasuki tarekat hendaknya

Monday 14 August 2017

Hadrotusy Syekh Romo KH. Ahamad Asrori al-Ishaqi ra. berfatwa

Hadrotusy Syekh Romo KH. Ahamad Asrori al-Ishaqi ra. berkata dalam suatu fatwanya.
Beliau berkata: “Buah yang dapat diperoleh dari hasil pelaksanaan mujahadah dan riyadhoh di jalan Allah, hati seorang hamba akan mendapatkan futuh dari-Nya. Yakni terbukanya matahati untuk menerima hidayah azaliyah. Sebagai terbiyah yang didatangkan secara bertahap sampai tujuh tahap. Dengan futuh tersebut seorang hamba berpotensi mendapatkan “ma’rifatullah” dan mencintai-Nya. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terhadap orang yang beribadah dengan bersungguh-sungguh (mujahadah) di jalan Allah, sebagai buah dzikir yang mereka lakukan itu, tahap pertama Allah akan membuka empat pintu dzikir dalam hatinya. Empat pintu dzikir tersebut sebagai berikut:
· Pintu pertama, lesannya dimudahkan untuk berdzikir kepada Allah meski dengan hati yang masih dalam keadaan lupa kepada-Nya
· Pintu kedua, lesannya berdzikir dengan hati yang sudah mulai ingat.
· Pintu ketiga, lesannya berdzikir dengan hati yang hadir di hadapan Allah.
· Pintu keempat, lesannya berdzikir dengan hati yang lupa kepada selain yang didzikiri.

*) Merupakan empat tahap terbukanya pintu matahati(futuh) supaya seorang salik (berjalan di jalan Allah atau berthoriqoh) dapat wushul kepada Allah Ta’ala sehingga dapat merasakan kenikmatan berdzikir.

Saturday 12 August 2017

Amalkan 11 Nasihat Sufi


Amalkan 11 Nasihat Sufi, Insya Allah Bahagia Dunia dan Akhirat


Mari sejenak menepi dari bisingnya kehidupan dunia. Mari menafakkuri apa yang telah Allah Ta’ala Firmankan di dalam ayat-ayat-Nya. Mari menelaah dan berkomitmen sungguh-sungguh untuk menjalankan apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam guna menjalani kehidupan sehari-hari yang kian rumit ini.
Dan, tak ada salahnya bagi kita untuk merenungi 11 nasihat yang disampaikan oleh sufi agung Imam al-Harits al-Muhasibi sebagaimana ditulis oleh Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam syarah Risalah al-Mustarsyidin.

Dunia Sufi Yang Misterius

Ketika anda mendengar kata “sufi” atau orang sufi saya yakin hampir sebagian kita tergambar sebuah kehidupan sederhana di padang pasir yang tandus, ada pohon kurma lengkap dengan ontanya serta tergambar juga dalam pikiran kita seorang yang pakaian sederhana memakai jubah dan surban seperti lazimnya orang Arab. Mungkin tidak semua dari anda berpandangan seperti itu, tapi itulah gambaran umum tentang kaum sufi dan gambaran itulah yang terekam dalam pikiran saya sebelum mengenal dunia sufi dari seorang Wali Allah.
Disampul buku-buku tasawuf juga kita lihat orang berjubah yang hidup sederhana, makanya tidak mengherankan banyak orang alergi dengan tasawuf karena dalam pandangan mereka orang sufi itu adalah jenis manusia zuhud yang tidak memerlukan lagi dunia, mereka hanya memikirkan Tuhan semata. Kritik tajam terhadap kaum sufi adalah mereka egois hanya memikirkan diri sendiri dengan ibadahnya sehingga melupakan hubungan dengan manusia.

Thursday 10 August 2017

Pengetahuan dan Keyakinan

Kerjakan berdasarkan atas apa yang kau ketahui dan kau yakini.


Itu membuatmu bisa bertanggung jawab dan semangat